Kulit kering sering kali dianggap sepele, padahal penyebab kulit kering bisa berasal dari berbagai faktor yang memengaruhi kesehatan kulit secara signifikan. Mulai dari paparan udara dingin, kebiasaan sehari-hari yang kurang tepat, hingga asupan nutrisi yang tidak seimbang, semua dapat mempengaruhi kelembapan kulit.
Salah satu faktor utama penyebab kulit kering adalah lingkungan yang kering, terutama jika kamu sering berada di ruangan ber-AC atau menghadapi cuaca dingin. Udara yang kering dapat menghilangkan kelembapan alami kulit, membuatnya lebih mudah kering. Selain itu, penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung bahan keras atau tidak cocok untuk jenis kulitmu juga dapat memperburuk kondisi tersebut. Kebiasaan mandi dengan air panas dan terlalu sering mencuci wajah dengan sabun yang tidak tepat juga berkontribusi terhadap hilangnya kelembapan alami kulit.
Penyebab Kulit Kering
Kekeringan pada kulit biasanya bersifat sementara. Dalam banyak kasus, masalah kulit ini cenderung muncul saat terjadi perubahan cuaca.
1. Lingkungan Kering dan Suhu Ekstrem
Lingkungan dengan kelembapan rendah dan suhu ekstrem sering kali menjadi penyebab kulit kering yang paling umum. Udara yang kering, terutama di musim dingin atau di ruangan ber-AC, dapat menyerap kelembapan dari kulit, sehingga kulit menjadi lebih cepat kering. Penelitian yang dipublikasikan di Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology menunjukkan bahwa paparan udara kering dapat mempercepat hilangnya air dari lapisan kulit terluar (transepidermal water loss), yang memperburuk kondisi kulit kering. Untuk itu, menggunakan pelembap dan humidifier di lingkungan tersebut sangat disarankan untuk menjaga keseimbangan kelembapan kulit.
2. Pola Hidup dan Nutrisi yang Tidak Seimbang
Gaya hidup yang kurang sehat, seperti kurangnya konsumsi air dan asupan nutrisi yang tidak mencukupi, juga menjadi penyebab utama kulit kering. Penelitian dalam Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology menyebutkan bahwa konsumsi makanan kaya akan antioksidan, asam lemak esensial, dan vitamin seperti vitamin E dan omega-3 dapat membantu menjaga kelembapan dan elastisitas kulit. Jadi, selain menjaga kebersihan dan perawatan dari luar, penting juga untuk memperhatikan pola makan yang sehat agar kulit tetap terhidrasi dari dalam.
3. Sabun Dengan Kandungan Keras
Pemilihan produk pembersih kulit yang tidak tepat juga berkontribusi besar terhadap kondisi kulit kering. Sabun dengan kandungan deterjen atau bahan kimia yang terlalu keras dapat menghilangkan minyak alami kulit, yang berfungsi untuk melindungi kelembapannya. Sebuah studi yang diterbitkan dalam International Journal of Cosmetic Science menyarankan penggunaan sabun dengan pH seimbang dan bahan-bahan yang lembut untuk mencegah kerusakan pada lapisan pelindung kulit.
Cara Mengatasi Kulit Kering
Berikut beberapa langkah mudah yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi kulit kering:
- Rutin Menggunakan Pelembap: Setelah mandi, gunakan pelembap yang sesuai untuk kulit kering. Produk yang mengandung bahan seperti gliserin atau ceramide dapat membantu mengunci kelembapan.
- Tingkatkan Asupan Nutrisi yang Tepat: Konsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan asam lemak esensial untuk menjaga kelembapan kulit dari dalam.
- Hindari Sabun dengan Kandungan Keras: Pilih sabun yang lembut dengan pH seimbang agar tidak merusak lapisan pelindung kulit. Pastikan produk-produk tersebut diformulasikan dengan bahan-bahan yang lembut untuk kulit. Oat adalah salah satu bahan alami yang efektif untuk merawat kulit kering.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Drugs in Dermatology, oat mengandung avenanthramides, senyawa yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang kuat. Bahan ini mampu menenangkan kulit yang teriritasi dan membantu menjaga kelembapan alami kulit dengan memperbaiki fungsi sawar kulit (skin barrier). Selain itu, ekstrak oat koloid telah terbukti efektif dalam mengatasi kondisi kulit kering, gatal, dan meradang, menjadikannya bahan yang ideal untuk perawatan kulit kering.
+ There are no comments
Add yours